Cinta Sejati dari Suami Kepada Istri dan Istri Kepada Suami
Sering dari suami membanggakan betapa besar rasa cintanya kepada istrinya, dengan mendengungkan dan memuji istrinya di siang dan malam tetapi ketika istrinya ia lihat bermalas-malasan beribadah, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya dia tidak menasehatinya, maka saksikanlah wahai suami bahwa ini bukanlah cinta sejati.
Begitu juga dengan sang istri sering kali wanita membangga-banggakan cintanya kepada suami. Sepanjang malam dan siang ia mendengungkan besarnya cinta tersebut, tetapi andai kita membuka tutup kebenaran maka akan kita dapati cintanya hanya bersifat semu belaka dan tidak kekal karena suaminya mungkin banyak melakukan maksiat namun ia membiarkannya,
Padahal Arti cinta yang paling luhur dan paling tinggi, rasa manisnya tidak dapat dikecap oleh sedikit orang yang perasaan mereka mampu melangkahi batas-batas kehidupan dunia dan membawa cinta mereka naik ke taman-taman surga. Inilah cinta yang hakiki yang jalan merengkuhnya tidak diketahui oelh kebanyakan orang, sehingga mereka tidak merasakan kelezatannya dan kehilangan keuntungan yang teramat besar.
Wahai para suami yang sholeh jadikanlah istrimu sebagai mitra setia untuk tolong menolong dan nasehat-menasehati dalam menegakkan ketaatan kepada Allah, Sambutlah seruan Rabbmu:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa ( al maidah ayat 2)
Begitu juga wanita sangat mempunyai pengaruh yang besar pada diri laki-laki
Nabi bersabda “aku tidak melihat orang yang akal dan agamanya kurang, tapi mampu menundukkan lelaki yang tegas selain salah satu dari kalian (wanita)
wanita yang menimang bayi dalam satu tangannya dan mereka juga mampu menggoyang dunia dengan tangan satunya, mereka juga berkata “ dibelakang setiap laki-laki berpengaruh, ada seorang wanita”
keshalihan umat bergantung pada keshalihan wanita.
Betapa mulianya seorang wanita yang berpesan kepada suaminya dengan berkata: “aku bersumpah kepadamu, jangan sampai engkau mencari nafkah selain dari halal. Dan, aku bersumpah kepadamu, jangan sampai engkau masuk neraka gara-gara diriku. Berbaktilah kepada ibumu, sambunglah tali silaturahmi dengan keluargamu, jangan sampai engkau memutus tali silaturahmi dengan mereka, akibatnya Allah memutus rahmat Nya darimu. Bukankah Rosululloh memuji suami-istri yang bahu membahu dalam mentaati Rabbnya, ruku’ dan sujud di tengah gelapnya malam, ketika kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya.