Wanita Benteng Terakhir Umat Islam
Wanita adalah barometer baik tidaknya sebuah bangsa, jika wanita-wanita pada sebuah bangsa adalah wanita-wanita yang shalihat, baik dan berakhlak, maka itu pertanda bahwa bangsa tersebut akan melahirkan generasi-generasi yang baik dan shalih.
Sebaliknya, jika wanita-wanita pada sebuah bangsa adalah wanita-wanita fasik, yang buruk perangainya, mengumbar aurat, dan tidak menjaga kehormatan dirinya, maka itu pertanda akan rusaknya sebuah generasi yang akan dilahirkan oleh mereka.
Oleh karenanya, wanita adalah benteng terakhir yang harus kita jaga bersama, karena jika benteng pertahanan terakhir ini jebol, maka itu pertanda akan kehancuran sebuah generasi pada suatu bangsa.
Pernah suatu ketika Napoleon Bonaparte ditanya oleh seseorang, “Benteng pertahanan apakah yang paling kuat yang dimiliki oleh orang-orang Islam timur, yang tidak sanggup dibobol oleh Perancis?.”
Maka Napoleon menjawab, “Ibunda-ibunda yang shalihat.”
Oleh karenanya, serangan yang pertama kali dilancarkan oleh orang-orang barat kepada kaum muslimin ialah dengan merusak pergaulan para wanita muslimah, agar mereka mau melepaskan hijab, bergaul secara bebas dengan lelaki, dan rusak agama serta moralnya.
Mengingat pentingnya peran wanita dalam membentuk generasi yang baik dan shalih inilah Islam benar-benar menjaga dan memuliakan peran wanita, dengan mengajak mereka untuk tetap melazimi rumah, mendidik anak-anak mereka, kalau pun keluar maka itu untuk sebuah kebutuhan dan itu pun harus menggunakan hijab yang menutup.
Mereka dimuliakan bak mutiara yang tersimpan, tidak ada yang bisa menjamah kecuali hanya suaminya.
Mereka begitu istimewa dan berharga bagi kaum muslimin, hingga acapkali sesuatu yang dapat merendahkan kehormatan dan martabat mereka, maka kaum muslimin segera menolaknya.
Mereka bukanlah barang murahan yang dieksploitasi dan dipertontonkan kepada sembarang orang, namun mereka adalah barang berharga yang harus senantiasa disimpan dan dijaga, hanya orang-orang yang pantaslah yang boleh melihatnya.
Sungguh besar peran seorang wanita bagi peradaban kaum muslimin. Peradaban mereka akan mengalami kejayaan kembali seperti sedia kala, manakala para wanita-wanitanya menjadi shalihat dan baik perangainya.
Itulah benteng pertahanan kaum muslimin yang sesungguhnya.