MENJAUHI AL QURAN DAN TIDAK BERIMAN KEPADANYA TERMASUK KEBIASAAN DOMINAN ORANG-ORANG KAFIR.
{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ} [سبأ: 31]
Artinya: “Dan orang-orang kafir berkata: “Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Qur’an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya”.” QS. Saba’: 31.
{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ} [فصلت: 26]
Artinya: “Dan orang-orang yang kafir berkata: Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” QS. Fushshilat: 26.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Maksudny adalah mereka saling berwasiat di antara mereka agar tidak mentaati Al Quran, dan tidak patuh terhadap perintah-perintahnya”, dan maksud “dan sibuklah di dalamnya“, adalah jika dibacakan (Al Quran) janganlah kalian mendengarnya”, sebagaimana Mujahid rahimahullah berkata: ““dan sibuklah di dalamnya” yaitu dengan siulan dan suitan serta mencampur dalam (perkataan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika beliau membaca Al Quran, Kaum Quraisy mengerjakan hal tersebut. Dan berkata Adh Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma: “Dan sibuklah di dalamnya”, “celalah ia” dan Qatadah rahimahullah berkata: “Tolaklah ia, ingkarilah dan musuhilah.” Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir, 7/174.
Saudaraku Seiman…
Di bawah ini perkataan yang sangat bermanfaat dari Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah, beliau menerangkan berbagai macam bentuk perilaku meng “HAJR” (menjauhi) Al Quran:
“Berbagai Macam Bentuk Sikap Menjauhi Al Quran Al Karim:
Pertama: Menjauhi mendengarkannya, beriman kepadanya dan menyimaknya
Kedua: Menjauhi mengamalkannya dan tidak berdiam pada halal dan haramnya, meskipun ia membaca dan mengimaninya
Ketiga: Menjauhi menjadikannya sebagai Hakim pemutus perkara dan (menjauhi) merujuk kepadanya di dalam pokok dan cabang agama serta keyakinan bahwa Al Quran tidak memberikan ilmu yakin dan dalil-dalilnya hanya sebuah ucapan tidak menghasilkan ilmu.
Keempat: Menjauhi mentadabburinya, memahaminya dan mengenal apa yang diinginkan Sang Pembicara dengan pembicaraannya
Kelima: Menjauhi berobat dengannya di dalam seluruh penyakit-penyakit hati, maka dicari obat penyembuh penyakitnya dari selainnya dan menjuahi berobat dengannya.
SELURUHNYA INI MASUK KE DALAM FIRMAN ALLAH TA’ALA:
{وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوراً}
Artinya: “Berkatalah Rasul: “Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”. QS. Al Furqan: 30.