Istri Sering Kabur Dari Rumah
Wanita sebagaimana asal penciptaannya dari tulang rusuk yang paling bengkok, memang senantiasa bengkok dalam menghadapi polemik rumah tangga. Wajarlah, karena perasaan mereka lebih dominan.
Kebengkokan tersebut acapkali menjadi ujian tersendiri bagi suami, terlebih suami yang diuji dengan istri yang sering kabur dari rumah setiap kali muncul permasalahan rumah tangga.
Banyak faktor yang mendorong kenapa seorang istri berani kabur dari rumah.
1. Faktor suami, yakni masalah sesungguhnya justru datang dari suami yang mungkin keras terhadap istrinya, bahkan tega memukul dan menganiaya, bukan hanya sekedar meluapkan amarah.
Maka yang harus diperbaiki disini adalah karakter sang suami. Bertakwalah kepada ALLAH, jangan sampai menzhalimi istri. Berubahlah sekuat tenaga, jika sesuatu membuat Anda marah maka berwudhu dan menyendirilah, hilangkan pikiran-pikiran buruk yang mengajak Anda untuk meluapkan amarah, apalagi untuk meluapkannya dengan menzhalimi orang lain.
Sadarlah, bahwa memukul wanita, menganiaya mereka adalah perbuatan lelaki rendahan, kelakuan para pecundang yang beraninya hanya melawan orang yang lemah.
Dan lebih daripada itu azab ALLAH senantiasa menunggu bagi orang-orang yang berbuat zalim.
2. Faktor psikologis istri, yakni kejiwaan sang istri yang mungkin sejak kecil sering mengalami tekanan keluarga, melihat kemungkaran, kezhaliman, atau pertengkaran rumah tangga orang tuanya sehingga ia merasa tidak betah dirumah dan kabur mencari pelarian.
Ketika ia menikah dengan harapan bisa lebih merasa nyaman dan tenteram dengan suaminya, namun justru pergolakan dalam rumah tangga yang terjadi maka ia pun tak segan untuk kabur sebagaimana kebiasaannya, dengan harapan bisa mencari tempat pelarian lain.
3. Faktor pengaruh buruk dari teman bergaul istri, atau tontonan.
4. Faktor yang paling dominan jauhnya istri dari pemahaman agama yang baik.
5. Faktor buruknya akhlak dan karakter istri. Ada tipe-tipe istri yang lebih suka melawan suami jika terjadi pergolakan, dan siap bertempur dengan segala kekuatan yang dia miliki. Ada pula tipe-tipe yang lebih baik kabur meninggalkan suaminya tanpa mengambil pusing permasalahan. Dan faktor-faktor lain.
Bagi suami yang diuji dengan istri yang sering kabur, maka pertama kali yang harus dia lakukan adalah memperbaiki hubungannya dengan ALLAH, menghindari harta haram, dan menjauhkan diri dari maksiat, karena mungkin sebab pergolakan rumah tangganya selama ini adalah karena maksiat yang dia lakukan.
Mempergauli istri dengan makruf, muliakan mereka, hormati hak-hak mereka, jangan sekali-kali berbuat zhalim.
Hendaknya para suami gampang meminta maaf kepada istrinya, tiap kali muncul permasalahan, baik itu kesalahan terjadi dikarenakan diri sendiri atau istri, karena wanita dominan dengan perasaan yang gampang memaafkan meskipun sebesar apapun kesalahan suami.
Memberi pengertian kepada istri, bahwa adakalanya suami juga berbuat khilaf, maka minta pengertian mereka untuk tidak kabur dari rumah acapkali masalah muncul.
Mengingatkan istri secara baik akan besarnya pahala taat kepada suami, dan besarnya dosa ketika membangkan perintah suami.
Seorang wanita pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Nabi ALLAH apakah hak suami atas istrinya?.
Beliau bersabda, “Yakni ia (istri) tidak keluar rumah kecuali dengan izin suami. Jika ia lakukan, maka para malaikat ALLAH; malaikat rahmat dan malaikat azab akan melaknatnya hingga ia bertaubat atau kembali.”
“Wahai Nabi ALLAH, meskipun suami tadi berlaku zalim kepada istrinya?.” Tukas wanita tadi
“Iya, meskipun ia berlaku zalim kepadanya.” Jawab beliau.
Maka ia berkata, “Demi Dzat yang mengutus Anda dengan kebenaran, tidak ada seorang pun yang akan bisa menguasai tekadku (dalam mengamalkan hadits ini) setelah ini selamanya, selagi aku hidup.” [HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 17409]