Beberapa Sebab Keberuntungan dalam Al Quran
1. Bertaubat dari dosa-dosa, beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beramal shalih. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Adapun orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal shalih maka semoga ia termasuk orang-orang yang beruntung.” (Al-Qashash: 67)
2. Terus-menerus berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya:
“Berzikirlah kalian kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung.” (Al-Anfal: 45)
3. Menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji dan menjauh dari sifat-sifat tercela. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Berinfaklah dengan infak yang baik untuk diri kalian. Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (At-Taghabun: 16)
Dalam surah yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan dirinya. Dia ingat nama Rabbnya kemudian ia mengerjakan shalat.” (Al-A’la: 14-15)
Demikianlah wahai saudariku… Akan datang suatu hari kelak di mana tampak bagi seluruh manusia siapa yang beruntung dan siapa yang merugi. Hari yang pasti itu adalah hari ditimbangnya seluruh amalan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu berlaku zalim terhadap ayat-ayat Kami.” (Al-A’raf: 8-9)
Sebelum datang hari itu, masih terbuka kesempatan bagi kita. Selama hayat masih dikandung badan, (masih ada kesempatan) untuk berbenah diri sehingga kita mengatur amalan kita, memperbaiki apa yang rusak dari amalan kita dan memperbanyak amal kebaikan agar berat dalam timbangan pada hari kiamat kelak.