Semangat Para Sahabat dalam Menuntut Ilmu & Beramal

Ketika para fuqoro` dari kalangan sahabat melihat saudara mereka dari kalangan orang yang berada dapat mengerjakan banyak hal, maka mereka bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kira-kira amalan apa saja yang dapat menyusul orang-orang yang berada tersebut, sehingga mereka dapat memiliki pahala dan kedudukan yang sama di sisi Allah meskipun berbeda dalam hal harta.

Mereka begitu antusias dengan urusan agama yang dapat membawa mereka kepada kemuliaan. Demikian pula, selain antusias untuk mendapatkan ilmu, mereka juga begitu antusias untuk mengamalkannya. Sehingga mereka mengumpulkan antara ilmu dan amal, dan berhak mendapatkan predikat umat terbaik dan generasi paling utama dari umat ini. Allah azza wa jalla berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imron: 110)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka. (HR. al-Bukhari dan Muslim. Lihat pula: ash-Shahihah, no. 699 & 700)

Dalam hal ilmu dan amal inilah hendaknya umat Islam saling berlomba-lomba. “Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang itu berlomba-lomba.” (QS. al-Muthoffifin: 26) :Untuk hal serupa inilah hendaklah orang-orang yang bekerja itu berusaha.” (QS. ash-Shoffat: 61)

Antusias para sahabat tersebut adalah dalam perkara akhirat, berupa tata cara yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan dari api neraka. Sehingga mereka dapat menggapai derajat yang tinggi sebagai mana yang telah dicapai oleh orang-orang yang berada. Inilah sebab sanjungan dan pujian Allah ta’ala kepada mereka, sebab datangnya kemenangan dan kemuliaan bagi mereka.

Kita juga dapat mengetahui bagaimana semangat para sahabat dalam bertanya perkara agama kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga banyak ayat-ayat al-Qur`an yang turun lantaran pertanyaan para sahabat. Atau pula hadis yang keluar dari lisan mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah ditanyakan oleh para sahabat. Akan tetapi semangat dan antusias para sahabat tersebut adalah dalam urusan akhirat atau urusan agama. Adapun dalam urusan dunia, mereka tidak begitu antusias untuk memperolehnya.

Maka itu, ulama menjelaskan bahwa berlomba-lomba dalam urusan dunia adalah tercela. Sebab, bila seorang hamba melampaui batas di dalamnya, maka hal itu dapat menjadi sebab kebinasaan dan kelemahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan:

فَوَاللهِ، مَاالْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّيْ أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan akan menimpa kalian, namun aku khawatir bila dunia ini dihamparkan kepada kalian sebagaimana telah dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian saling berlomba-lomba untuk mendapatkannya sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba-lomba, sehingga dunia ini dapat membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?