Usia dan Hisab Seseorang

Bahwa pengaruh panjangnya usia dalam hisabnya seorang hamba dan timbangan amalnya, hal itu dengan dua hal:

Pertama:

Bahwa umur yang panjang itu bagian dari hujjah Allah kepada para hamba-Nya, pemiliknya tidak mampu meminta penguluran usia, dan lamanya waktu yang membantunya untuk mengerjakan amal sholeh, maka semua itu menjadi kesempatan untuk mengambil pelajaran dan mengakhiri kesesatan, dan kembali kepada Rabbnya, ia pun tidak melakukannya, dan menghilangkan kesempatan dan waktu, sehingga semua itu menjadi kerugian baginya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun”. (QS. Fathir: 37)

Kedua:

Bahwa usia dan waktu yang lama merupakan wadah untuk amalnya, bisa jadi ia isi dengan amal sholeh, dan bisa jadi ia isi dengan hal sia-sia dan akhlak dan amal buruk; oleh karenanya, kakinya tidak bergerak pada hari kiamat sampai ditanya tentang wadah tersebut diisi dengan apa.

Dan tidak terbayang bahwa hisabnya seorang hamba itu pada hari kiamat hanya berkaitan dengan waktu, tanpa amal; karena waktu itu tidak berlalu dari seorang hamba tanpa ia melakukan amal yang ia persembahkan, atau ia telantarkan yang menjadikan ia semakin menjauh dari Rabbnya, demikianlah amal itu, ada baik dan buruknya, harus ada waktunya, dan usianya melekat padanya.

Dan karenanya Allah Ta’ala berfirman kepada hamba-hamba-Nya:

كَلَّا وَالْقَمَرِ * وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ * وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ * إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ * نَذِيرًا لِلْبَشَرِ * لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ  

“Sekali-kali tidak, demi bulan, dan malam ketika telah berlalu, dan subuh apabila mulai terang. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, sebagai ancaman bagi manusia. (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur”. (QS. Al Muddatstsir: 32-37)

Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata:

“Menelantarkan waktu yang sehat itu, akan mengajak kepada dasar kekurangan, karena penjaga waktu berpeluang menuju derajat kesempurnaan, maka jika ia menelantarkannya, maka ia tidak berhenti pada tempatnya, bahkan ia akan turun pada derajat kekurangan !!”.

Jika ia tidak maju, maka ia tentu akan mundur sudah bisa dipastikan itu !!

Seorang hamba itu berjalan tidak berhenti, bisa jadi ke atas atau menuju ke bawah, bisa jadi ke depan atau ke belakang.

Alam dan syari’at ini tidak ada yang berhenti sama sekali, ia tidak lain hanya tahapan yang dihamparkan lebih cepat ke surga atau ke neraka, ada yang cepat ada yang lambat, ada yang maju dan ada yang mundur.

Tidak ada yang di jalanan itu berhenti sama sekali, hanya saja mereka berbeda pada arah perjalanan, dari sisi kecepatan dan keterlambatan:

إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ * نَذِيرًا لِلْبَشَرِ * لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ

“Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, sebagai ancaman bagi manusia. (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur”. (QS. Al Muddatsir: 35-37)

Dan tidak menyebutkan akan berhenti, karena tidak ada tempat di antara surga dan neraka, tidak ada jalan bagi pejalan menuju selain dari kedua tempat itu sama sekali, maka bagi siapa saja yang tidak maju ke sini dengan amal sholeh maka ia akan terlambat menuju kesana dengan amal buruk”. (Madarikus Salikin: 1/278)

Dari sini diketahui bahwa hari kiamat itu adalah hari kerugian bagi orang-orang kafir, dan orang-orang yang menelantarkan umurnya tidak untuk taat kepada Allah, dan telah mengambil kesempatan dan telah diberikan jeda waktu, dan umurnya berlalu sia-sia, dan terputuslah alasan-alasannya !!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?