Tetangga Paling Tahu Tentang Kita
Seorang manusia mampu bersandiwara dalam menampakkan kebaikan perangai dan tabiatnya kepada orang lain selama beberapa saat, namun dalam jangka waktu yang lama, mustahil baginya untuk melakukannya. Pasti pembawaan dasarnya, akan mendorong dirinya untuk berkarakter dan berwatak sebagaimana aslinya.
Karena terlalu seringnya berinteraksi dan bermuamalah, pun dalam jangka waktu yang lama, tetangga tentu sangat tahu akan kepribadian kita, tahu tentang karakter kita, dan cara kita bermuamalah dengan mereka.
Saat mereka mengeluh akan jeleknya perangai kita, itu pertanda bahwa perangai kita memang jelek. Dan saat mereka merasa senang dengan muamalah kita, maka itu suatu alamat bahwa kita memiliki pembawaan yang baik.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘ahu berkata, “Seorang lelaki mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamdan berkata, ‘Bagaimana saya tahu, bahwa saya berkelakuan baik atau saya berkelakuan jelek?.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
إِذَا سَمِعْتَ جِيرَانَكَ يَقُولُونَ قَدْ أَحْسَنْتَ فَقَدْ أَحْسَنْتَ وَإِذَا سَمِعْتَهُمْ يَقُولُونَ قَدْ أَسَأْتَ فَقَدْ أَسَأْتَ
“Jika kamu mendengar para tetanggamu berkomentar bahwa kamu telah berlaku baik, maka sesungguhnya kamu memang telah berlaku baik. Dan jika kamu mendengar bahwa mereka berkomentar kamu berlaku buruk, maka sungguh kamu telah berlaku buruk.”
Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu berkata, “Jika ada seorang lelaki dipuji (akhlaknya) oleh tetangganya, sahabatnya, dan keluarganya maka tidak perlu ragu lagi akan kebaikan perangainya.”