Siapa Yang Miskin Dan Siapa Yang Kaya?

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Artinya:

“Wahai segenap manusia! Kalianlah yang fakir (miskin dan butuh) kepada Allah, dan Allah Dialah Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji,”

Seorang hamba tidak akan dia merasa miskin dan butuh kepada Allah, kecuali dia mendapatkan dua perkara berikut ini:

1. Yang Pertama

Bagaimana pengetahuan hamba kepada Rabbnya, semakin dia mengenal Allah, maka semakin dia merasa miskin dan butuh kepada Allah. Dan sebaliknya, semakin sedikit ilmu seorang hamba kepada Allah, maka semakin sedikit rasa kurangnya dia, rasa butuh dan miskinnya dia kepada Allah

2. Yang Kedua

Bagaimana seorang hamba mengenal dirinya sendiri.

Semakin dia mengenal dirinya sendiri, bahwa dia adalah seorang hamba, makhluk yang lemah, terlahir dalam keadaan lemah, tidak memiliki daya, maka akan semakin dia merasa miskin dan butuh kepada Allah.

Ketika seorang hamba mengetahui bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kaya secara mutlak, maka dia akan mengetahui pula bahwa dirinya adalah makhluk yang miskin secara mutlak.

Jika dia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang yang miskin, sesungguhnya ini adalah kekayaan dia, dan bagian dari kesuksesan dan kebahagiaan seorang hamba.

Namun kebanyakan kita adalah orang yang melampaui batas, Allah berfirman:

{ كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ }  { أَن رَّآهُ اسْتَغْنَىٰ }

“(6) Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas (7) karena dia melihat dirinya serba cukup,”

Allah تعالى berfirman

{ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ } { وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ } { فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ } { وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ } { وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ } { فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ }

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (kehidupan) yang sulit,”

Makhluk yang paling sempurna adalah dia yang paling sempurna dalam hal penghambaan dia kepada Allah, dan yang paling besar persaksian dia atas miskin dan rasa butuhnya dia kepada Allah dan tidak pernah sama sekali dia merasa cukup dan kaya dari Allah walaupun hanya sekejap mata.

Oleh karena itulah diantara doa Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah

أصلح لي شأني كله ولا تكلني إلى نفسي طرفة عين ولا إلى أحد من خلقك

“Wahai Rabbku, perbaikilah semua urusanku, dan janganlah Engkau sandarkan diriku kepadaku sendiri meskipun sekejap mata, dan jangan pula engkau serahkan urusanku kepada salah satu dari makhlukMu,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?