Jangan Menampakkan CekCok Di Depan Anak

Setiap rumah tangga tentulah tidak akan selamat dari bumbu-bumbu kehidupan. Bagaimana tidak?. Sedangkan rumah tangga insan yang paling mulia sekalipun tidak terlepas dari dinamika kehidupan berumah tangga, apalagi rumah tangga selain beliau.

Aisyah رضي الله عنها mengisahkan,

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً، وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى . قَالَتْ: فَقُلْتُ مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِيْنَ لاَ وَرَبِّ مُحَمَّدٍ، وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى قُلْتِ لاَ وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ. قَالَتْ: قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ

“Suatu saat Rasullah صلى الله وسلم berkata kepadaku, “Sungguh, aku bisa menebak kapan engkau merasa ridha denganku, demikian pula bila engkau sedang marah kepadaku.”

Spontan Aisyah bertanya, “Darimana Anda mengetahui hal itu?.”

Rasulullah menjawab, “Bila engkau sedang merasa ridha denganku, maka saat bersumpah, engkau akan mengatakan, “Tidak, demi Rabb Muhammad. Adapun bila engkau sedang marah, maka saat bersumpah, engkau akan mengatakan, “Tidak, demi Rabb Ibrahim.’’

Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, “Benar, sungguh demi ALLAH, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan, kecuali namamu saja.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Kendati percekcokan hampir dikatakan mustahil untuk dihindarkan, sepasang suami istri tetap harus memperhatikan adab-adab dalam mengatasi percekcokan rumah tangga.

Diantara adab tersebut ialah dengan tidak menampakkan percekcokan di depan anak-anak.

Kenapa demikian?. Karena percekcokan diantara ayah dan ibu akan berpengaruh kepada psikologi anak, sehingga dikhawatirkan mereka akan tumbuh dengan karakter yang buruk.

Utbah bin Abi Sufyan رضي الله عنه memberi nasihat kepada pendidik anaknya, “Pertama kali yang harus Anda perhatikan sebelum Anda mendidik anakku ialah dengan memperbaiki diri Anda terlebih dahulu. Sebab perhatian mereka terpanah padamu. Sehingga sesuatu yang baik menurut mereka ialah apa saja yang Anda perbuat, dan sesuatu yang buruk ialah apa saja yang Anda tinggalkan.” [al-Bayan wa at-Tabyin, 249]

Berikut beberapa dampak negatif yang bisa timbul dari anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar.

  1. Boleh jadi anak membenci kedua orang tuanya, karena bila ia melihat keluarga lain yang terlihat harmonis, ia akan merasa iri dan akan melontarkan kesalahan kepada kedua orang tuanya.
  2. Tumbuhnya sikap tidak percaya kepada orang tuanya.
  3. Sebagian anak mencari pelarian dengan hal-hal negatif.
  4. Anak tidak merasa betah di rumah.
  5. Anak bisa terkena depresi.

Dan keburukan-keburukan lain yang disinyalir dapat muncul dari sang anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?