MEMPERBAIKI HATI

Hati adalah ‘RAJA’ bagi Seluruh Anggota Tubuh yang lain.

Jika Baik Hatinya akan Baik Seluruh Anggota Tubuh sebaliknya Jika Buruk Maka yang lain Tidak Akan Baik.

Ada Beberapa Upaya untuk Menghidupkan, Melembutkan dan Menjernihkan Hati. Di antaranya :

1. Membaca dan Tadabbur (Memikirkan dengan Penuh Pemahaman) Al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah Penghidup Hati yang Mati. Karena itu Allah sebut Al-Qur’an sebagai “RUH”. AlQuran adalah Penyinar Hati dan Membuatnya Bercahaya.

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا…

Dan demikianlah Kami Wahyukan Kepadamu Ruh (Al-Qur’an) dari Perintah Kami. Sebelumnya Engkau tidak tahu apakah Kitab dan Iman itu. Akan tetapi Kami Jadikan ia (Al-Qur’an) sebagai Cahaya yang dengannya Kami Memberikan Hidayah kepada Siapa saja yang Kami Kehendaki dari Hamba-hamba Kami. (Q.S asy-Syuuro:52).

Al-Qur’an adalah Obat Hati.

Wahai sekalian Manusia, telah datang Nasehat dari Tuhanmu (AlQur’an) dan sebagai Obat bagi yang Berada di dalam Dada (Hati) dan sebagai Petunjuk serta Rahmat bagi Orang yang Beriman. (Q.S Yunus:57).

2. Berdzikir dengan Lisan dan Hati.

Ingatlah, dengan Berdzikir Hati menjadi Tenang. (Q.S ArRa’d:28).

3. Menjaga Lisan dari Segala Ucapan yang Mengandung Dosa dan Kesia-siaan.

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ، وَلاَ يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ

Tidaklah akan Istiqomah Iman Seorang Hamba sampai Istiqomah Hatinya dan Tidak akan Istiqomah Hatinya sampai Istiqomah Lisannya. (H.R Ahmad, Dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih AtTarghib wat Tarhiib).

4. Selalu Berusaha untuk Mengingkari Kemungkaran Menjadikan Hati Putih Bersinar.

Hati Senantiasa Dihadapkan dengan Ujian (Kemungkaran) Bagaikan Anyaman Tikar Sehelai dan Sehelai. Hati yang Menelannya akan diberi Bintik Hitam sedangkan Hati yang Mengingkarinya akan diberi Bintik Putih. (Demikian terus berlangsung) hingga akan terdapat 2 Jenis Hati:

(1). Hati yang Hitam bagaikan Mangkuk terbalik tidak Mengenal mana yang Ma’ruf dan mana yang Munkar, kecuali yang diserap Hawa Nafsunya.

(2). Hati yang Putih (Cemerlang) yang tidak akan Berpengaruh mendapatkan Fitnah selama Masih ada Langit dan Bumi. (H.R Muslim).

5. Puasa Ramadhan dan diikuti 3 Hari setiap Bulan (Hijriah).

صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ

Puasa pada bulan Kesabaran (Ramadhan) dan 3 Hari setiap bulan akan Menghilangkan ‘WAHAR’ (Dengki, Permusuhan, Kemarahan) dalam Dada. (H.R Ahmad dan AlBazzar, AlHaitsamy menyatakan bahwa Rijalnya adalah Rijal As-Shohih).

6. Istighfar dan Taubat Penjernih Hati.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ

Sesungguhnya Seorang Mukmin jika Berdosa akan ditandai Titik Hitam pada Hatinya. Jika ia Bertaubat, Mencabut Kemaksiatannya dan Beristighfar, maka Hatinya akan Mengkilap. (H.R Ahmad).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?