Solusi Melembutkan Hati
Termasuk tibbun nabawi (pengobatan ala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) untuk melembutkan hati yang telah mengeras adalah menyayangi anak yatim dan menyantuninya. Imam al-Haitsami menceritakan, bahwa ada salah satu sahabat datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengeluhkan hatinya yang keras, lalu beliau menasihatinya agar menyayangi anak yatim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ارْحَمِ الْيَتِيمَ، وَامْسَحْ رَأْسَهُ، وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ، يَلِنْ قَلْبُكَ وَتُدْرِكْ حَاجَتَكَ
“Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah ia makan dari makananmu nicaya hatimu akan menjadi lembut dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Ath-Thabrani).
Dari sabda Nabi di atas kita mengetahui, bahwa menjalin hubungan dengan anak yatim dan orang-orang yang lemah dapat melembutkan hati seseorang, karena ketika kita dekat dengan mereka, kita akan teringat betapa besar karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah dilimpahkan kepada kita semua, baik dari kelengkapan anggota keluarga atau dari sisi tercukupinya kebutuhan kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hati kita menjadi terenyuh
dan menjadi lembut. Dan karunia itu semua tidak ada pada mereka.
al-Malla Ali al-Qari menjelaskan hadits di atas dan yang semakna dengannya, dengan mengatakan, “Sabda beliau, ‘usaplah kepala si yatim’, dengan ini engkau mengingat kematian, sehingga lebih memanfaatkan hidup. Karena sesungguhnya kerasnya hati sumbernya adalah lalai. Dan sabda beliau, ‘dan berilah makan kepada si miskin’, ini agar engkau melihat nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada pada dirimu, sekiranya Dia telah mencukupimu,
sementara orang lain membutuhkan bantuanmu, dengan demikian hatimu menjadi lembut dan dan tidak menjadi keras lagi.”