Kompak Dalam Satu Tim dan Saling Bersinergi
Ketahuilah bahwasanya kehidupan berumah tangga mengalami pasang dan surut, sesuai dengan roda kehidupan, kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Kadang alur kehidupan berumah tangga datar tanpa masalah, dan kadang bergelombang dengan masalah pelik yang dihadapi, pada saat tersebut janganlah setiap pasangan hobi mencari kambing hitam permasalahan. Jangan suka melemparkan kesalahan pada pasangan, namun katakanlah bahwa kesalahan pasangan adalah tanggung jawab pasangannya, kesalahan suami adalah tanggung jawab istri, dan kesalahan istri adalah tanggung jawab suami, sehingga sebuah rumah tangga diibaratkan seperti sebuah tim yang bekerjasama dalam menyelesaikan masalah. Maka, dinamika dalam kehidupan berumah tangga sejatinya adalah tanggung jawab semua anggota tim, bukan salah satu dari anggota tim, semakin baik dan kompak sebuah tim bersinergi, bekerjasama maka semakin baik pula dalam menyelesaikan segala problematika hidup dengan arif dan bijak. Sebaliknya pun demikian, semakin egois salah satu anggota tim dan tidak mau bekerja sama, maka hasilnya pun akan semakin ruwet dan runyam.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.” (QS. at-Tahrim (66) : 6)
Allah ‘Azza wa Jalla menjelaskan di dalam ayat tersebut bahwa kesalahan sebuah anggota keluarga adalah tanggung jawab kepala keluarga, kesalahan daripada seorang istri sejatinya adalah tanggung jawab suami, maka jika seorang istri melakukan sebuah kesalahan maka tidak selayaknya seorang suami kemudian menambah keruh suasana dengan ikut menyalahkan istri, namun hendaknya seorang suami introspeksi diri dan mengatakan “Kemana saya selama ini dari mendidik keluarga?.” Demikian pula seorang istri pun harus merasa bahwa dia adalah satu tim dengan suaminya, kapan pun ia berbuat salah maka ia pun juga akan merugikan suaminya, dan kapan pun sebuah rumah tangga merasa bertanggung jawab dengan kesalahan yang terjadi di dalam rumah tangga tersebut, maka rumah tangga akan mendapatkan keharmonisan dan ketenteraman.