Pondasi Maksiat Rentan Kisruh
Barangsiapa yang membangun rumah tangganya diatas kemaksiatan, maka rumah tangganya akan rentan retak dan kisruh.
ALLAH تبارك وتعالى berfirman,
أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَىٰ تَقْوَىٰ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar takwa kepada ALLAH dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan ALLAH tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. at-Taubah : 109)
Amal yang dibangun diatas ketakwaan dan keridhaan ALLAH, maka ibarat sebuah bangunan yang sangat kokoh, yang didirikan diatas tanah yang kokoh.
Sedangkan amal yang dibangun diatas kemaksiatan dan menyelisihi petunjuk Nabi ibarat sebuah bangunan yang didirikan ditepi jurang yang hampir longsor.
Sama seperti rumah tangga yang dibangun diatas dosa dan kemaksiatan, dimana rumah tangga yang seperti ini akan rawan perceraian, adu mulut, dan perang urat syaraf.
Salah satu contoh membangun rumah tangga diatas kemaksiatan ialah dengan berpacaran terlebih dahulu dengan calon pasangan.
Dianggap sebagai masa penjajakan, cocok atau tidak cocok selama masa pacaran. Ini bukanlah dalih, karena pacaran itu sendiri adalah sesuatu yang dilarang oleh Islam.
Betapa banyak orang yang kawin cerai padahal masa penjajakan dalam pacaran lebih dari lima tahun.
Dan betapa banyak orang yang keluarganya utuh hingga kakek nenek, memiliki banyak anak dan cucu, padahal prosesi antara ta’aruf, khitbah dan menikah tidak lebih dari sebulan.
Yang jelas barangsiapa membangun rumah tangganya diatas kemaksiatan, maka rumah tangganya tidak akan menuai keberkahan.
Entah itu pada hubungan rumah tangganya, atau pengidupannya, atau lingkungannya, atau anak-anaknya.
Untuk yang sudah terlanjur membangunnya diatas kemaksiatan, maka seyogyanya sekarang untuk memperbanyak istighfar dan menyesali perbuatannya.
Mudah-mudahan ALLAH memberikan keberkahan setelahnya.