Pengaruh Yang Jelek

Hubungan antara ibu dengan anaknya adalah pokok yang mulia yang dimulai sejak dini ketika dalam kandungan, dan berkembang setahap demi setahap bersamaan dengan perkembangan anak, sehingga menjadikan sang ibu sebagai pelaku yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan dan kedewasaan psikologis anak.

Akan tetapi, pemeliharaan dan perhatian yang diberikan oleh sang ibu secara berlebihan terkadang malah akan menjadi “belati yang bermata dua”, sebagaimana dikatakan oleh Dr. Nabil Madhlum, seorang peneliti anak di Jeddah yang mengatakan bahwa para ibu yang banyak melampaui batas dalam memberikan makan kepada anaknya tanpa melihat kepada timbangan kesehatan secara cermat yang berkaitan dengan penambahan ini, akan menyebabkan sang anak menjadi kegemukan. Padahal kegemukan pada tahapan usia ini bisa menyebabkan berbagai penyakit pada usia yang belum layak, seperti diabets, hipertensi, asam urat, dimana hal ini semua berefek negatif terhadap jantung, dan pembuluh darah. Dan anak yang kegemukan maka ia akan sulit bergerak, merasa rendah diri, risih ketika bersama dengan kawan-kawannya. Apalagi, tekanan psikologis ibu terhadap anak dan perhatian yang berlebih terkadang berpengaruh besar pada keterikatan sang ibu dengan anaknya dan sang anak pun banyak bergantung dengan ibunya. Hal ini bisa menyebabkan sang anak tidak bisa disapih dari susuannya tepat pada waktunya (2 tahun), dan kekhawatiran sang ibu secara berlebih sampai pada urusan BAB dan BAK terkadang menyebabkan banyak sakit, dan ketergantungannya kepada ibu secara total akan bisa menghilangkan kepercayaan diri dan kemampuan memegang tanggung jawab.

Dan bila ibu mengkhawatirkan sang anak bermain bersama dengan kawannya untuk melakukan aktivitas pendidikan atau perang-perangan atau pun jalan-jalan akan menjadikan sang anak kekanak-kanakan, introvert, minder (rendah diri), kehilangan keberanian, tidak bisa bekerja sama, dan sepenanggungan.

Dr. Nabil Madhlum mengatakan bahwa anak, apalagi anak perempuan kecil, akan berkembang baik jika nutrisi makanannya bagus dan sehat. Akan tetapi sebaik-baik segala hal adalah yang seimbang, pertengahan. Pemenuhan kebutuhan psikologis anak tidak mesti mengabulkan dan meng-iya-kan semua keinginannya atau memarahinya. Bahkan memperlakukan anak dengan temperamen yang hangat bersama dengan pengayoman yang konsisten tapi fleksibel akan menjadikan sang anak berkembang secara rasional, penuh percaya diri, merasa aman, dan nyaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?