Salam

Salam adalah doa keselamatan, syiar dan identitas kaum muslimin, pengusir keterasingan, penghilang kemarahan dan penghapus kebencian. Salam adalah indikasi terjalinnya hubungan baik, ikatan ramah dan kasih sayang, bila hal itu berlaku di antara kaum muslimin secara umum, maka keluarga lebih patut, lebih pantas untuk menjadikan salam sebagai syiar dan ciri khas di antara anggotanya demi menumbuhkan kasih sayang dan melanggengkan hubungan mulia di antara mereka.

Suami atau ayah sebagai penanggung jawab, dia harus mendidik dan memberikan teladan baik di bidang ini, ketika suami hendak meninggalkan rumah untuk suatu keperluan, bekarja misalnya atau ketika dia pulang ke rumah dari suatu keperluan atau ketika istri meminta izin keluar kepada suami karena ada hajat yang harus ditunaikan, saat anak-anak berangkat sekolah atau keluar untuk bermain bersama temannya, atau saat mereka pulang, atau mungkin bertemu di jalan, bila dalam semua itu diiringi dengan ucapan salam niscaya kecintaan akan tumbuh, kasih sayang akan terjaga dan hubungan baik akan semakin baik, di saat yang sama lenyaplah kemarahan yang mungkin tersisa di dalam hati, berganti dengan ketenteraman dan kelapangan.

Inilah pengarahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat,

وعن إبي هريرة رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قال : قال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًّمَ : ” لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا ، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا ، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ .” رواه مسلم

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling menyintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu jika kalian melakukannya niscaya kalian saling menyintai ? Tebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim).

Lihatlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menetapkan bahwa menebarkan salam di antara kaum muslimin membuat mereka saling menyintai. Bukankah suami istri juga termasuk kaum muslimin? Dan sebelum itu al-Qur`an telah berbicara,

فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون

“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (An-Nur: 61).

Imam an-Nawawi di dalam Riyadhus Shalihin menulis bab, ‘Anjuran salam jika masuk rumahnya’ lalu beliau menyebutkan ayat di atas dan hadits Anas, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku, “Wahai anakku jika kamu masuk kepada keluargamu maka ucapkanlah salam karena ia adalah berkah atasmu dan keluargamu.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”

Sebuah Adab mulia dan sunnah luhur yang terlalaikan oleh kaum muslimin secara umum, termasuk di antara sesama anggota keluarga secara khusus. Semoga Allah memberikan bimbingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Mulai Konsultasi
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu?